1.
Film Layar
Lebar
Sukses sandiwara radio Tutur Tinular membuat para
sineas mengangkat kisah ini ke dalam film layar lebar. Tercatat ada empat film Tutur
Tinular dengan judul sebagai berikut:
- Tutur Tinular I (Pedang Naga Puspa) (1989)
Seri pertama ini diproduksi oleh PT. Kanta Indah Film,
dengan disutradarai Nurhadi Irawan dan dibintangi Benny G. Raharja sebagai Arya
kamandanu, Baron Hermanto sebagai Arya Dwipangga, Yoseph Hungan sebagai Mpu
Ranubhaya, Elly Ermawatie sebagai Mei Shin, dan Lamting sebagai Lo Shi Shan.
Kisah diawali dengan kehidupan Arya Kamandanu dan Arya
Dwipangga yang memperebutkan gadis kembang desa bernama Nari Ratih. Berlanjut
kemudian dengan kedatangan utusan Kaisar Kubilai Khan dari bangsa Mongolia yang
menginginkan Prabu Kertanagara menyatakan tunduk. Dalam perjalanan kembali ke
negerinya, utusan tersebut menangkap dan membawa serta Mpu Ranubhaya, guru
Kamandanu.
Di negeri Cina, Ranubhaya menciptakan Pedang Nagapuspa yang
kemudian diserahkan kepada pasangan suami istri Lo Shi Shan dan Mei Shin. Kedua
pendekar ini lantas terdampar di Pulau Jawa
di mana mereka menjadi buronan para pendekar berwatak jahat yang mengincar
Pedang Nagapuspa. Akhirnya Lo Shi Shan terbunuh, sedangkan Mei Shin ditolong
oleh Arya Kamandanu.
Sukses dengan Tutur Tinular 1, PT. Kanta Indah film kembali
memproduksi Tutur Tinular 2 dengan Judul Pedang Naga Puspa Kresna. Seri kedua
ini disutradarai oleh Abdul Kadir
dan Prawoto S. Rahardjo, dengan dibintangi oleh Hans Wanaghi sebagai Arya Kamandanu, sedangkan Mei Shin diperankan oleh Linda Yanoman.
Film dengan durasi 84 menit ini menceritakan kelanjutan dari
seri pertama. Setelah kematian suaminya, Mei Shin ditampung oleh Kamandanu.
Kecantikan perempuan Cina ini membuat Arya Dwipangga tergoda, meskipun ia sudah
mempunyai istri. Terjadilah pemerkosaan dengan memanfaatkan obat bius, di mana
Mei Shin sampai mengandung. Meskipun sakit hati karena ulah kakaknya, Kamandanu
tetap berjiwa besar mau menikahi Mei Shin. Kemudian Mei Shin memberikan Pedang
Nagapuspa kepada Kamandanu.
Dwipangga yang sakit hati melaporkan ke Kediri bahwa pedang
Naga puspa berada di tangan Kamandanu. Akibatnya, pihak Kediri pun menyerang
rumah ayahnya. Dalam serangan itu Mpu Hanggareksa, ayah Dwipangga dan
Kamandanu, terbunuh.
Tutur Tinular 3 di produksi PT. Elang Perkasa Film, dengan
sutradara Prawoto S. Rahardjo yang dibintangi Sandy Nayoan
sebagai Arya Kamandanu, dan Baron Hermanto sebagai Arya Dwipangga.
Seri ketiga ini mengisahkan kekacauan di wilayah Kerajaan Majapahit akibat ulah Arya Dwipangga yang muncul kembali sebagai
Penddekar Syair Berdarah. Di lain pihak juga muncul Mpu Tong Bajil yang
menculik beberapa anak kesatria demi menyempurnakan ilmu silatnya. Salah satu
yang ia culik adalah Panji Ketawang, anak Dwipangga yang diasuh Kamandanu.
Terjadilah pertarungan segitiga antara Kamandanu, Dwipangga,
dan Bajil. Kamandanu yang terluka parah ditolong istrinya, yaitu Sakawuni dan
dibawa ke tempat Mpu Lunggah. Berkat pertolongan Mpu Lunggah dan putrinya yang
bernama Luh Jinggan, Kamandanu dapat pulih kembali dan mengalahkan Mpu Bajil.
Seri keempat yang disutradarai Jopijaya Burnama ini mengisahkan intrik yang ditimbulkan Ramapati
(diperankan Remy Sylado)
untuk menyingkirkan Arya Kamandanu dari Kerajaan Majapahit. Kamandanu kali ini diperankan kembali
oleh Benny G. Rahardja, nampaknya dia lebih cocok jadi Kamandanu daripada Sandy
Nayoan ataupun Hans Wanagi. Disinilah Ramapati menjadi tokoh yang licik dan
culas. Dia juga berusaha membunuh Sanggrama Wijaya raja Majapahit,
dan menggantinya dengan putra mahkota, Jayanagara,
agar bisa menjadi raja boneka bagi dirinya.
Ulah Ramapati
tersebut mendapat bantuan seorang wanita bernama Dewanggi (diperankan Fitria
Anwar, serta dengan memperalat Dewi Sambi (istri Mpu Tong Bajil) sebagai
penebar racun. Rencana jahat meracuni raja tersebut dapat digagalkan Kamandanu
yang membawa tabib bernama Nyai Paricara, yang tidak lain adalah Mei Shin.
Tapi Nyai Paricara tak pernah mau mengaku pada Kamandanu bahwa dia adalah Mei
Shin.
Disaat film layar lebarnya sedang booming, maka dibuatlah
serial televisi sekuel Tutur Tinular yaitu Mahkota Mayangkara dan tayang di TPI
( sekarang MNCTV ) pada tahun 1991/1992.
2.
NOVEL
DAN RIWAYAT PENULIS
Sedangkan untuk
novel ini sendiri sebenarnya sudah ditulis oleh Buanergis Muryono sampai dengan
kurang lebih 20 judul buku Novel, yang mengadaptasi langsung dari Naskah
Sandiwara Radio Tutur Tinular karya S. Tidjab. Namun hingga saat ini yang baru
terbit hanya sampai dengan Empat buah Judul, yaitu:1. Pelangi Diatas Kurawan
2. Cinta Yang Terkoyak
3. Nurani Yang Tercabik
4. Lembah Berkabut
Berikut Biodata Penulis Asli Sandiwara Radio Tutur Tinular dan penulis Novel Tutur Tinular
S. TIDJAB
S. Tidjab lahir di Solo, ia telah aktif bergumul di dunia kesenian sejak remaja. Salah satu pendiri Teater Kecil ini memiliki pengalaman yang cukup matang sebagai penulis.
Karya tulisannya untuk sinetron TVRI antara lain:
Pasien Terakhir, Sang Guru, Sopir Opelet, Pohon Anggur. Menjadi Karyawan Sanggar Prathivi tahun 1983-1990, sebagai penulis dan sutradara, ia mengasuh program ABC Drama, Kesejahteraan Tani dan Desa versi Jawa dan Indonesia. Menulis dan menyutradarai video dokumenter Penyu Laut dalam Bahaya; dan Becak untuk Sanggar Prathivi. Selain itu, ia juga mengolah naskah serial sandiwara radio dari novel Nagasasra Sabuk Inten, Pelangi di Langit Singasari, Sepasang Ular Naga di Satu Sarang (SH. Mintardja); dan Pangeran Jaya Kusuma (Herman Praktikto).
Karya tulisannya dalam sandiwara radio adalah;
serial Tutur Tinular (720 seri), Mahkota Mayangkara (720 seri), Kaca Benggala (720 seri), Kidung Keramat (720 seri). Menulis skenario Film Tutur Tinular I, Mahkota Mayangkara 52 episode untuk TPI, Mahkota Majapahit 26 episode untuk RCTI.
Drs. Buanergis Muryono, MA
Buanergis Muryono (Mas Yono), lahir di Jepara 11 Oktober 1966. Lulus dari Fakultas Sastra Jurusan Sejarah disiplin Ilmu Sastra dan Filsafat di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 1991. Ia sangat aktif berteater dari kecil sampai sekarang.
Kariernya dimulai sebagai penulis cerita Sanggar Shakuntala, Surakarta (1989-1992), Sanggar Cerita Prathivi Grup, Jakarta (1992-1998), Studio Icons, Bandung (1996-1999). Saat ini ia bekerja sebagai penulis cerita lepas antara lain di Studio Red Rocket, Bandung (1999-sekarang), Studio Duta Animasi Nusantara, Jakarta (1999-sekarang), Studio Wissta Animation & Emperor P.T. UCP, Jakarta (2000-sekarang), dan mengasuh Sanggar Akting Mariska, Jakarta.
Karya-karya sandiwara radionya antara lain;
Misteri Villa Baiduri, Ketiban Pulung (bahasa Jawa), Refangga, Dasa Ratna, Wahyu Astabrata, Kembar Mayang, Kembang Wiswayana, Sauh Kala Bendu, dan masih banyak lagi. Ia juga banyak terlibat dalam penulisan karya animasi dan serial TV, antara lain Timun Mas, Joko Tingkir, 13 Real World Story Dongeng untuk Aku dan Kau, Petualangan Kyko, Ande-Ande Lumut, Nyai Lara Kidul, Lima Pohon Sorga, Ajisaka, Kodok Ngorek, dan Puteri dalam Lukisan. Aktif menulis buku-buku panduan yang telah diterbitkan di beberapa penerbit antara lain: Teater untuk Anak (1997), Menjadi Artis Dubber Professional (1997), Menjadi Artis Ngetop (2000), Menjadi Artis Model, (2000) dan Seni Produksi Animasi (2000). Cerita, Screenplay, dan design produksi animasi Mas Yono dalam Dewi Mayangsari produksi Emperor Home Video, WISSTA FILM, dan DOT menjadi Pemenang Festival Film Animasi 2001 kategori VCD. Dua karyanya menjadi Nominator Festival Film Animasi 2001 kategori TV seri, yaitu Klilip dan Putri Bulan (script) produksi Red Rocket Animation dan Son of Earth (cerita dan screenplay). Bersama penyair Cyber, ia berantologi dalam Graffiti Gratitute, 2001, menerbitkan dua album Puisi Nurani yang Tercerabut dan Suara Sahabatku (1997). Cerita Film dan Video Si Pahit Lidah (1999) dan Surat dari Ibunda (1996) mendapat penghargaan dari Deppen RI. Di samping itu, ia juga sangat aktif membuat lakon/cerita panggung.
bersambung lagi.............
baca tulisan sebelumnya di
http://cakrabuanaku.blogspot.com/2012/09/seluk-beluk-tutur-tinular.html
bro...ini punya filmnya gak
BalasHapusbagus juga....
BalasHapusTop.. keren
BalasHapusMampir web ane gan
www.istanamadumurni.com
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/ada-7-tipe-cinta-di-dunia-apa-saja.html
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/spongebob-squarepants-bakal-tamat-awal.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/tata-cahaya-ciamik-restoran-picnic-bisa.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Bayar Pakai Dengan Pulsa AXIS XL TELKOMSEL
BalasHapusAnda Dapat Bermain Setiap Hari dan Selalu Menang Bersama Poker Vit
Capsa Susun, Bandar Poker,QQ Online, Adu Q, dan Bandar Q
Situs Situs Tersedia bebebagai jenis Permainan games online lain
Sabung Ayam S1288, CF88, SV388, Sportsbook, Casino Online,
Togel Online, Bola Tangkas Slots Games, Tembak Ikan, Casino
Terima semua BANK Nasional dan Daerah, OVO GOPAY
Whatsapp : 0812-222-2996
POKERVITA