Kejutan Pernikahan
FF2in1 edisi 06 November 2012
tema (2) Wedding bell
Arya masih tak percaya dengan kenyataan yang terjadi. Dua peristiwa
pedih membuatnya semakin bingung apa yang harus dia lakukan. Pertama ayahnya
akan menikah lagi dengan alasan menemukan seseorang yang begitu sempurna
daripada ibunya. Ah itu hanya alasan. Dia tahu benar bagaimana ayahnya yang
suka main perempuan. Telah berulang kali pula dia ribut dengan ayahnya karena
memergoki ayahnya itu selingkuh. Dan kali ini yang dia dengar gadis yang akan dinikahi
ayahnya itu sebagai tebusan karena orang tuanya terlilit hutang yang tak
terbayar. Ironis. Antara kasihan dengan gadis itu dan juga rasa benci karena
dia akan menjadi ibu tirinya. Walaupun Arya tak pernah mengenal siapa wanita
yang akan dinikahi ayahnya. Permasalahan kedua, Dewi pujaan hatinya telah memilih
orang lain, tepat saat dia mengatakan cinta. Gadis yang selama ini jadi bidadari hatinya, namun tak segera dia mengungkapkannya.
“Aku sebenarnya juga mencintaimu, Arya. Tapi itu semua itu
sudah terlambat”.
Jawab Dewi perlahan matanya menerawang kosong, sesaat
setelah Arya mengungkapkan isi hatinya. Sesuatu yang selama ini dia tunggu namun tak juga dia mendengarnya dari Arya.
“Terlambat kenapa, Wi?, bukankah kau juga mencintaiku?”.
Perasaan
Arya yang berbunga-bunga tiba-tiba berubah drastis menjadi gundah.
“Aku telah dijodohkan oleh orang tuaku…..”.
Kata-kata Dewi
datar, menatap lekat laki-laki yang sebenarnya dia cintai.
“Kamu bisa menolaknya, ini bukan jaman Siti Nurbaya!”
“Ijinkan aku membalas baktiku pada orang tua yang telah
merawatku, Arya”
Sebagaimanapun Arya mencoba agar Dewi mengerti akan cintanya
tapi dia yang juga harus mengerti keadaan Dewi.
"Suatu saat kita akan bertemu lagi Arya".
Bisik Dewi ditelinga Arya sambil cepat mengecup pemuda itu, lalu pergi. Arya seperti tak menyadari kehangatan kecupan it. Mungkin itu kecupan pertama dan terakhir dari wanita itu.
***
Arya berusaha melupakan Dewi,
kini dia hanya fokus untuk menenangkan hati ibunya setelah rela tak rela harus di
madu oleh ayahnya. Di hari pernikahan itu Arya mendampingi ibunya menghadiri
pernikahan ayahnya. Sebenarnya Arya tak ingin datang, namun dia tak ingin membiarkan ibunya menghadapi peristiwa ini seorang diri. Dan betapa terkejut dia melihat siapa wanita yang ada
disamping ayahnya. Perempuan itu menatap Arya dengan senyum pengharapan yang
tak bisa ditebak Arya. Dan betapa dia sangat mengenal perempuan itu.
‘Dewi……’. Pekiknya dalam hati.