Sabtu, 27 April 2013

MENJADI SEORANG AYAH, BERJUTA RASANYA..............



Tahukah agan bagaimana rasanya ketika mengetahui kita akan menjadi ayah. Berjuta rasanya. Hihi lebay. Tapi begitulah. Aku menikah 16 Juni 2012 lalu sesuatu yang diharapkanpun terjadi. Setelah sebulan lebih satu minggu menikah, aku penasaran dan membeli test pack untuk istriku. Dan apa hasilnya? Dua buah garis merah tercetak dikertas kecil itu. Tandanya apa?. Tentunya positif. Untuk memastikannya aku memeriksakan istriku ke dokter kandungan di Rumah Sakit Medirossa Cikarang. Setelah di USG, kata dokternya memang ada sebuah penebalan yang menempel didinding rahim istriku tapi ukurannya masih sangat kecil, hanya beberapa millimeter. Jadi sang bu dokter kandungan masih belum berani memastikan istriku hamil atau tidak. Bisa jadi memang hamil, bisa pula karena tanda-tanda mau menstruasi. Tapi waktu itu aku tetap yakin kalau istriku memang hamil, terbukti setelah sebulan kemudian periksa lagi sudah ada janin calon anakku di rahim istriku. Hmmm senangnya. Aku jadi over protective, tentunya untuk kebaikan anak dan istriku. Sering browsing mengenai seluk beluk kehamilan. Mulai apa yang boleh dan tak boleh dimakan oleh istri, apa yang dilakukan, perkembangan janin dari minggu pertama sampai terakhir, sampai persiapan kelahiranpun aku tahu. Loh ini sebenarnya ini siapa yang hamil sih? Hehehe. Dan jadinya, tiap istriku mau makan sesuatu atau melakukan sesuatu diluar kebiasan dia akan bertanya lebih dulu padaku boleh atau tidak. Jadi dokter kandungan pribadi dadakan.

Dek Ara saat setelah lahir
Kesabaran diuji ketika usia kandungan memasuki minggu ke7, istriku mulai sering mual dan muntah. Lebih sering lemes, pusing dan sensitif. Waktu itu sedang bulan ramadhan, istriku memaksakan diri untuk puasa, namun karna khawatir aku menyuruhnya tak berpuasa di ramadhan ke-23. ‘Mabuknya’ semakin parah saat mudik ke Madiun. Istriku sudah pulang duluan 2 minggu menjelang lebaran. Di H+3 kami melakuakan perjalanan dari Jogja – Madiun naik motor. Nekat banget ya, iya soalnya waktu mau berangkat istriku baik-baik saja. Tapi setengah jam perjalanan berlalu, ‘mabuk’ istriku semaikin parah. Mual dan lemes. Kami sering berhenti untuk istirahat. Bahkan aku hanya memakai tangan kananku untuk mengendalikan stang motor, sedang tangan kiriku memegangi tangannya. Kondisinya lemah, aku sangat khawatir, hanya berdo’a supaya perjalan kami selamat. Alhamdulillah saat magrib kami sampai di Madiun. Perjalanan Jogja-Madiun ditempuh dalam waktu 10 jam wow. Di Madiun kondisi istriku tidak stabil kadang sehat kadang lemas, lalu aku periksakan dia ke RSI Aisyah Madiun, hasilnya istriku harus di infus beberapa jam karna dehidrasi. Tak mengapa kata dokter kondisi janin istriku baik baik saja.

Dek Ara umur 3 hari

Sedih ketika aku harus berpisah dengan istriku saat aku harus kembali ke Cikarang. Aku balik naik motor sedang istriku sementara tinggal di Jogja. Tapi sebulan kemudian aku menjemput istriku. Apapun yang terjadi aku ingin menjaga istri dan calon anakku dengan baik. Ditengah ‘kemabukannya’ aku semangat mensuppotnya. Dia tak bisa makan nasi. Tiap ada sesuatu makanan yang masuk kemulutnya kemudian keluar lagi. Entah berapa kali dalam sehari dia muntah. Berat badannya sebelum nikah 46 Kg tapi ini hamil 3 bulan jadi 42 Kg. Aku berusaha menyiapkan makanan yang bisa diterima lambungnya. Es krim, susu kedelai yang kubuat saat malam, lalu jus buah yang aku buat sebelum aku berangkat kerja, kadang aku juga membuatkannya bubur sumsum ataupun kacang hijau. Hmmm perjuangan, untuk kebaikan anak dan istriku. Sampai memasuki 4-5 bulan ‘mabuknya’ berhenti. Tapi tak berhenti aku mengingatkanya untuk menjaga kehamilannya. Mengingatkanya makan dan minum vitamin, menemaninya jalan pagi, mendowloadkanya senam hamil sampai minggu ke 34. Aku mengantar istriku ke Jogja lagi untuk persiapan lahiran disana.


Memasuki minggu ke 39 aku menjenguknya, karena aku berfirasat dia akan melahirkan. Hari ke 3 aku disana, istriku mulai merasakan kontraksi kecil jam satu malam, namun baru ke bidan pada pagi harinya. Jam 7 pagi baru pembukaan 1. Kata bidannya mungkin bayi kami akan lahir sore hari. Tapi ternyata pembukaan rahim berjalan sangat lambat. Jam 10 malam sang bidan memutuskan untuk merujuk istriku ke Rumah Sakit Wates, Pikiranku berkecamuk tak tenang, setengah jam perjalanan kami langsung ke IGD dan masuk ruang observasi. Disitu istriku mulai merasa kesakitan yang semakin bertambah hebat. Saat aku bertanya pada suster mengapa tak ada tindak lanjut, mereka cuma bilang memang begitu prosesnya, aku kuga sempat jengkel pada ibu mertua dan budhe istriku karena mereka cuma diam saja tanpa memberikan solusi apa yang harus dilakukan padahal mereka lebih berpengalaman karena punya banyak anak. Sedang aku tak tega melihat istriku mengerang-ngerang kesakitan kehabisan tenaga dan bercucuran keringat. Aku terus menguatkan istriku. Kubisikan dzikir-dzikir ditelinganya, memegang erat tangannya. Ah sungguh tak tega. Satu setengah jam berlangsung, aku menyuruh suster memeriksanya. Dan apa yang kulihat, sebagian kepala bayi sudah terlihat disela 'peranakannya'. Langsung istriku dilarikan ke ruang bersalin. Aku tetap mendampinginya ketika para bidan menanganinya. Dan dalam tiga tarikan nafas terdengarlah suara bayi menangis. Bayi perempuan cantik yang lahir dengan berat 3,2 Kg pada tanggal 26 Maret 2013 jam 01.10 itu kemudian kuberi nama NAIARA AURUM WIMAPUTRI.


Tips Untuk Calon Ayah Baru

  •  Perhatian lebih untuk istri itu sangat penting, jadi suami lebih baik juga tau tentang seluk beluk kehamilan supaya tau juga perkembangan janin dalam kandungan.
  • Sabar, pada awal-awal kehamilan mungkin istri akan lebih sensitif
  • Selalu mengingatkannya tentang makan dan minum vitamin serta motivasi dia untuk semangat melakukannya.
  • Bantu dia melakukan pekerjaanya, jangan terlalu capek
  • Antar untuk konsultasi ke bidan atau dokter kandungan untuk tau perkembangan janin
  • Dan ehem untuk urusan ranjang, hati-hati pada 3 bulan pertama karena kondisi janin masih rentan jangan terlalu ekstrim ya hehe, namun dibulan-bulan akhir katanya sih dianjurkan untuk sering-sering ‘beraktivitas’ agar lahirannya nanti lancar. Yang perlu diingat sperma yang dikeluarkan didalam juga bisa mempengaruhi kontraksi. jadi mungkin istri akan merasakan mual atau agak kesakitan setelah selesai.

Oke sudah dulu ya, sudah malam


SELAMAT MENJADI AYAH