Kamis, 18 Oktober 2012

Ancaman Asam Urat



Mungkin anda pernah mengalami rasa pegal dan nyeri, yang biasanya hilang setelah dipijat atau dibalur dengan obat gosok. Memang selang beberapa saat, rasa tersebut berkurang. Namun kembali muncul dan semakin parah, dengan rasa pegal dan nyeri hampir di seluruh persendian. Sayangnya anda tidak menyadari penyakit yang sedang anda derita, sampai akhirnya memutuskan ke dokter dan melakukan pemeriksaan darah. Saat itu mungkin anda baru mengetahui bahwa rasa nyeri yang ia rasakan adalah akibat tingginya kadar asam urat (10mg/dl), padahal kadar normal asam urat adalah 3.4-7mg/dl (pria) dan 2.4-5.7mg/dl (wanita).

Apakah sebenarnya asam urat dan bagaimana bahayanya?
Asam urat/gout/pirai dikenal sejak zaman Yunani kuno, sebagai penyakit orang kaya. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin: “guttan” yang berarti tetesan, karena diduga berasal dari tetesan racun yang jatuh satu per satu pada persendian. Tingginya kadar asam urat yang ditemukan dalam darah penderita gout sendiri sebenarnya baru diketahui pada abad ke-18, berdasarkan penelitian Sir Alfred Garrod melalui isolasi asam urat dari batu ginjal. Hingga kini, gout sering disebut penyakit asam urat atau arthritis gout yang merupakan salah satu jenis penyakit rematik atau radang sendi.

Apakah itu Asam Urat?
Asam urat merupakan bagian normal dalam darah dan urin, tepatnya hasil pemecahan sel tubuh. Setelah sel tubuh mati, maka purin yang terdapat dalam inti sel akan mengalami metabolisme lanjutan, dengan hasil akhir asam urat dan akan dikeluarkan tubuh melalui ginjal.
Pada metabolisme normal, kadar asam urat selalu diatur dalam batasan normal. Asupan makanan yang terlalu banyak mengandung purin, kelainan metabolisme tubuh seperti pemecahan sel yang terlalu banyak (dengan prevalensi penderita 20-30%) atau adanya kelainan fungsi ginjal (dengan prevalensi 75%) dapat menyebabkan kadar asam urat meningkat.
Selain itu, penyakit asam urat juga dapat terjadi akibat obesitas dan komplikasi penyakit diabetes melitus, hipertensi dan arteriosclerosis (penyempitan pembuluh darah oleh kolesterol jahat), yang dapat merusak pembuluh darah dan syaraf pada organ tubuh, termasuk ginjal. Dengan rusaknya ginjal, maka sistem pengeluaran asam urat pun menjadi terganggu, sehingga kadarnya meningkat.

Pria Lebih Beresiko?
Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, sekitar 40% penduduk Indonesia berusia di atas 40 tahun mengalami keluhan nyeri sendi dan otot seperti pada gout arthritis. Angka ini meningkat dari tahun ke tahun, yang tidak saja didominasi oleh usia lanjut, tapi juga diderita kaum muda.
Penyakit gout paling banyak diderita oleh kelompok usia produktif antara 30-50 tahun, dan didominasi pria.

Bagaimana Gejalanya?
Pada stadium awal, penyakit gout ditandai oleh hiperurisemia asimptomatis. Pada stadium ini, kadar asam urat meningkat tanpa disertai arthritis (rasa nyeri), tofi (endapan keras seperti batu karang) dan batu ginjal.
Sedang pada stadium selanjutnya, penderita asam urat akan mulai merasakan radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan rasa panas pada sendi kaki. Serangan akan hilang sendiri dalam waktu ±10 hari atau ±3 hari (jika diberi obat).
Jika hal ini terus dibiarkan, maka dalam waktu kurang lebih 1-2 tahun, penderita akan merasakan interval serangan yang bertambah pendek. Lalu terbentuk tofi atau terjadi perubahan bentuk pada sendi yang tidak dapat kembali ke bentuk semula, dengan rasa sakit yang lebih hebat. Inilah yang disebut arthritis gout kronis.
Endapan kristal natrium urat yang berlebihan dan mengendap pada persendian, selain menimbulkan nyeri dan linu juga dapat menyebabkan tubuh sulit bergerak. Selain itu pengendapan ini dapat pula terjadi pada pembuluh darah jantung dan ginjal. Komplikasi terakhir inilah yang paling berbahaya, karena adanya endapan kristal natrium urat pada ginjal dapat menyebabkan terbentuknya batu asam urat yang sering disebut batu ginjal.

Bagaimana Pencegahannya?
Kendalikan gout/asam urat dari sumber penyakit itu berasal. Pola makan tidak sehat yang menjadi sumber penyakit degeneratif sebaiknya mulai dihindari. Berikut tips singkat yang dapat Anda jalankan:
  1. Batasi konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi, dan pilihlah makanan dengan kadar purin rendah.
No
Nama Makanan
Kadar Purin
Saran
 1
Seafood (udang, kerang, cumi); jerohan (hati, ginjal, otak, jantung, limpa, paru); alkohol; ragi/tape/brem; makanan dalam kaleng (sarden)
150 -1000 mg purin
Sebaiknya tidak disantap
2
Daging sapi, ikan selain no.1, kacang-kacangan, bayam, buncis, kembang kol, daun singkong, daun pepaya, kangkung, asparagus, dan jamur
50 - 100 mg purin
Sebaiknya dibatasi
3
Susu, keju, telur, sayur, buah, dan serealia
0 - 15 mg purin
Sangat disarankan
  1. Batasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti gula pasir dan olahannya (permen atau kue yang terbuat dari gula pasir), yang dapat beresiko terhadap peningkatan kadar asam urat serum.
  2. Hindari makanan tinggi lemak (kacang, gorengan, margarin, mentega dan makanan bersantan), yang dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
  3. Hindari konsumsi makanan berlebihan yang beresiko terhadap obesitas dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori tubuh. Ingatlah bahwa obesitas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya asam urat!
  4. Minum air putih minimal 2.5 liter (10 gelas) per hari untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.
Jadi untuk sumber makanan berprotein yang sangat disarankan bagi penderita asam urat, Anda dapat memilih susu, keju dan telur. Namun hati-hati dengan kadar lemaknya! Pilihlah yang rendah lemak.
Selain tips pola makan sehat di atas, berolahraga teratur akan membuat tubuh Anda selalu tampil bugar dan sehat. Berarti untuk mencegah penyakit asam urat dan komplikasinya, Anda cukup menjalankan pola hidup sehat, bukan?

Senin, 08 Oktober 2012

GADIS BERMATA BENING #FF2in1 8-10-2012



Aku mengenal Raina sejak 2 tahun lalu, saat kami sama-sama mengikuti acara sebuah seminar pelajar di bandung. Dan sejak menatap matanya yang begitu bening aku tak pernah bisa melupakannya. Membuatku ingin selalu menatapnya. Tak disangka-sangka perasaanku bagai gayung bersambut. Raina punya perasaan yang sama denganku.
“Raina, kau tau apa yang pertama kali membuatku tertarik padamu?”. Tanyaku suatu ketika
“Apa ? “. Tanyanya bergelayut manja dilenganku.
“Matamu”. Jawabku singkat.
“Ihh… ngeledek ya, mentang-mentang aku pakai kacamata!”. Raina merajuk marah membetulkan kacamatanya.
“Ehh dengar dulu”.
Aku menarik tangannya mendekat padaku kemudian beralih memegang kacamata minus yang dia pakai lalu perlahan melepasnya. Aku menatap lekat mata Raina dan membuat wajah gadis tersayangku itu tersipu malu.

“Mata yang kau sembunyikan itu begitu indah”. Suaraku perlahan masih tetap menatap matanya.
* * *
Setangkai mawar dan sebungkus cokelat sudah kusiapkan didalam tas sekolahku. Hari ini ulang tahun Riana. Aku menunggunya didepan sekolahnya saat jam pelajaran telah berakhir. Tapi sampai semua siswa sekolahnya telah pulang, tak juga dapat kutemui Raina. Kemana dia. Apa dia sakit?. Berbagai fikiran berkecamuk dalam hatiku. Karena memang sejak pagi telfonnya tak diangkat saat aku mencoba menghubunginya. Aku bergegas menuju rumahnya. Dan perasaanku semakin kacau karena ramai sekali orang-orang dirumanya dengan raut muka sedih.
“Mang Darman, ada apa ini?”. Aku bertanya pada sopir keluarga Raina yang kebetulan aku sangat mengenalnya.
“ Mas Raka, yang sabar ya, Neng Raina telah pergi untuk selama-lamanya”. Ucap Mang Darman penuh kesedihan.
Terlalu klise untuk mengucap bagai petir disiang hari, ternyata di hari ulang tahunnya Raina telah pergi untuk selama-lamanya. Dan menurut keluarganya, Raina meninggal karena kanker mata yang telah akut sehingga akhirnya merenggut nyawanya.
Ah Raina, mata itu ternyata…..