
Ya sudahlah, mulai hari itu kita lebih intensif lagi menjaga kebersihan. Kasur, bantal, guling, selimut semua dijemur tiap hari. Baju-baju Ara juga disetrika bagian dalamnya. Dua hari menjelang tak ada perbaikan, lepuhan itu semakin membesar berisi cairan. Dan bintil-bintilnya makin menjalar, makin gak tega melihatnya. Setelah dibawa kedokter dikasih salep dan si dokter juga bilang itu infeksi kuman, tanpa menyebut itu penyakit apa. Padahal setelah aku gogling kemungkinan itu adalah impetigo. Kalau nenek moyang kita mengatakan itu suletan penyebabnya karena ada popok atau perlengkapan bayi yang terbakar. Hadeuhh... ga masuk akal ya. Akhirnya setelah seminggu tak ada perubahan aku minta rujukan ke spesialis kulit ( maklum masih pasien Jamsostek/BPJS ). Benar dugaanku, diagnosis dokter spkk ini mengatakan Ara terkena impetigo.
Berbekal dari dokter Ara dirawat dirumah dengan obat salep, revanol, antibiotik dan sabun. Gelembung-gelembung ditangannya aku 'operasi' sendiri, dengan jarum yang disterilkan dengan api dan revanol, menyerap cairannya dengan kasa steril agar tak menjalar kemana-mana, setelah itu baru di oles salep. Dan alhamdulillah, dua tiga hari luka-luka itu mulai mengering.
Lebih lanjut apa itu impetigo, baca disini :
http://cakrabuanaku.blogspot.com/2014/11/apa-itu-impetigo.html
Lebih lanjut apa itu impetigo, baca disini :
http://cakrabuanaku.blogspot.com/2014/11/apa-itu-impetigo.html
salepnya apa bu?
BalasHapusGentamicyn bu
HapusKalo mau share ya kasih tahu obatnya dong.....
BalasHapusoalaha nama lainnya mpertigo yaaa... baru tahuuu
BalasHapusJakarta || Banten ||Lombok
Sepertinya anakku sedang mengalaminya, share obat donk bun
BalasHapus